Kondisi Polusi Udara di Indonesia yang Kian Mencemaskan
Oleh : Ari Kurnia Rakhman
Kondisi polusi di Indonesia cukup mengkhawatirkan, data pada tahun 2017
menunjukkan bahwa Indonesia menempati posisi ke-5 untuk peringkat negara dengan
pencemaran udara paling tinggi. Kemudian data pada tahun 2018 menunjukkan kota
Jakarta menempati posisi pertama untuk peringkat kota dengan pencemaran udara
paling tinggi di dunia. Pencemaran udara ini sangat berbahaya, berbagai penyakit
seperti, asma, penyempitan saluran pernapasan, ispa, paru-paru basah,jantung
koroner,dan lain-lain. Bahkan berdasarkan data klaim BPJS penyakit gagal
jantung menempati posisi ketiga, penyakit gagal jantung ini disebabkan oleh
jantung koroner.
Pertumbuhan aktivitas manusia
seperti berkembang besarnya industry pabrik membuat keadaan atau polusi udara
semakin memburuk ditambah lagi aktifitas manusia seperti berkendara, membakar
sampah plastic secara berlebihan dan merokok, membuat udara bersih dapat
digantikan dengan udara kotor. Dampak dari polusi pun tidak
hanya mempengaruhi kesehatan manusia, namun juga mempengaruhi lingkungan,
seperti rusaknya lapisan ozon yang membuat meningkatnya suhu bumi.
Polusi udara sangat berbahaya
mengingat berbagai penyakit yang dapat menyerang manusia karena adanya polusi
udara. Menurut WHO pada 2016, polusi udara dianggap sebagai salah satu pembunuh
terbesar, yakni mencapai 6 juta orang pertahun. Menurut laporan WHO terdapat
92% warga dunia yang hidup di tempat dengan kualitas udara yang buruk. Dengan
besarnya presentase manusia menghirup udara kurang bersih di dunia, diharapkan
manusia memiliki kesadarang akan pentingnya udara bersih bagi manusia itu
sendiri maupun bagi lingkungan. Polusi udara tidak hanya mengakibatkan
kerusakan pada kesehatan manusia, polusi udara juga dapat mengakibatkan
rusaknya lingkungan alam sekitar. Selain itu polusi udara juga dapat merusak
lapisan ozon bumi. Pengaruh dari rusaknya lapisan ozon pun
sangat berdampak bagi bumi. Rusaknya lapisan ozon dapat mengakibatkan pemanasan
global, mencairnya kutub es yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
Selain
itu, kegiatan manusia yang dapat menambah buruk kondisi udara yakni asap rokok,
pembakaran sampah, dan asap pabrik. Kegiatan tersebut masih dilakukan oleh
manusia, perlu tindakan yang lebih lanjut terhadap kegiatan-kegiatan yang dapat
merusak lingkungan alam. Dengan melakukan tindakan-tindakan untuk mengurangi
polusi bumi yang ada di bumi, berarti ikut berpartisi pasi dan mendukung program
SDGs.
Referensi :
Referensi :
Budiyono, Afif. (2001). Pencemaran Udara : Dampak Pencemaran Udara
Bagi Lingkungan.http://www.jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/article/viewFile/687/605
Kwanda, Timoticin. (2003). Pembangunan Pemukiman Berkelanjutan Untuk
Mengurangi Polusi Udara. Dimensi Teknik Arsitektur Vol.31. http://ced.petra.ac.id/index.php/ars/article/download/15783/15775
Hapsari, D.R. (2016). Peran Jaringan komunikasi dalam gerakan
sosial untuk pelestarian lingkungan hidup. Jurnal Komunikasi. 32-33 http://www.jurnal-iski.or.id/index.php/jkiski/article/view/33/21
Genc, Ruhet. (2017). The Importance of Communication in
Sustainability & Sustainable Strategies. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2351978917300719
Salisah, Nikmah Hadiati. Psikologi Komunikasi. Buku perkuliahan Program S1 Program Studi
Ilmu. Hlm 3 http://digilib.uinsby.ac.id/20038/
Sumardi, HB. ( 2011). Karya Ilmiah dalam Meningkatkan
Profesionalisme Guru. http://staffnew.uny.ac.id/upload/130926849/pengabdian/karya-ilmiah-dalam-peningkatan-profesionalism-guru.pdf
Yenrizal. (2017). Lestarikan Bumi dengan Komunikasi
Lingkungan. Yogyakarta: Deepublish
Wahyudin, Uud. (2017). Strategi Komunikasi Lingkungan Dalam
Membangun Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan. Jurnal Common. https://ojs.unikom.ac.id/index.php/common/article/view/576/425+&cd=2&hl=en&ct=clnk&gl=id
Yahya, Azizi. (2010). Konsep dan Sejarah Perkembangan Psikologi. Psikologi
Pendidikan.
Zulkarnain. (2015). Psikologi dan
Komunikasi Massa. Volume 13.
No comments:
Post a Comment